Otoritas regulasi Australia memiliki sikap terbuka terhadap Bitcoin ETF
Komisi Sekuritas dan Investasi Australia ( ASIC ) baru-baru ini menjelaskan posisinya terhadap ETF Bitcoin. Badan tersebut menyatakan bahwa selama dapat memberikan perlindungan yang tepat bagi investor, mereka memiliki sikap terbuka terhadap ETF Bitcoin. Regulator menekankan bahwa ETF Bitcoin adalah mungkin, tetapi produk apa pun yang terdaftar di bursa Australia perlu memiliki aturan yang sesuai.
Sementara itu, CEO Bursa Efek Australia juga menyatakan bahwa meskipun saat ini mengambil sikap hati-hati terhadap produk terkait cryptocurrency, mereka sedang mempertimbangkan kemungkinan produk-produk ini secara aktif. Ini menunjukkan bahwa otoritas regulasi Australia secara bertahap membuka sikap terhadap aset kripto, menciptakan lingkungan yang mendukung peluncuran ETF Bitcoin.
China Mengeluarkan Aturan Baru untuk Memperkuat Pengawasan Terhadap Pengumpulan Dana Ilegal
Baru-baru ini, Dewan Negara Tiongkok mengeluarkan "Peraturan Pencegahan dan Penanganan Pengumpulan Dana Ilegal", yang akan mulai berlaku pada 1 Mei 2021. Pasal kesembilan belas dari peraturan tersebut secara khusus menyebutkan mata uang virtual, menyatakan bahwa jika pengumpulan dana dilakukan dengan mengatasnamakan mata uang virtual dan sejenisnya, maka pihak terkait harus segera mengorganisir penyelidikan dan penetapan.
Aturan ini menunjukkan bahwa otoritas regulasi China sedang memperkuat pengawasan terhadap bidang mata uang virtual, untuk mencegah risiko pengumpulan dana secara ilegal. Penerapan regulasi baru ini akan membantu menormalkan tatanan pasar mata uang virtual dan melindungi kepentingan investor.
Komisi Sekuritas Nigeria ( SEC ) mengumumkan penangguhan program regulasi cryptocurrency yang sebelumnya diluncurkan, untuk mendukung larangan cryptocurrency yang diterapkan oleh bank sentral negara tersebut. SEC menyatakan bahwa semua evaluasi terkait yang dipengaruhi oleh surat edaran bank sentral akan ditangguhkan, sampai mereka dapat beroperasi secara normal dalam sistem perbankan Nigeria.
Perlu dicatat bahwa SEC pada bulan September 2020 pernah menyatakan mengakui aset digital dan merencanakan untuk menciptakan sandbox regulasi untuk cryptocurrency. Namun, setelah bank sentral mengeluarkan larangan cryptocurrency, SEC mengubah posisinya. Meskipun demikian, rencana sandbox regulasi untuk perusahaan fintech non-cryptocurrency akan tetap dilanjutkan.
Perubahan ini mencerminkan pergeseran sikap otoritas Nigeria terhadap cryptocurrency, dan juga menyoroti perbedaan antara berbagai lembaga pengatur dalam kebijakan cryptocurrency. Arah regulasi cryptocurrency di Nigeria ke depan masih perlu diamati.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
CryptoCross-TalkClub
· 08-17 08:29
Di Australia, kanguru melompat untuk memanen, kan?
Lihat AsliBalas0
just_here_for_vibes
· 08-16 05:52
Saya sangat cemburu dengan tindakan ini di Go Australia.
Lihat AsliBalas0
ArbitrageBot
· 08-16 02:23
Australia benar-benar jalan. Kapan bisa diselesaikan?
Otoritas regulasi Australia memiliki sikap terbuka terhadap Bitcoin ETF, sementara China memperkuat pengawasan terhadap Uang Virtual.
Dinamika Regulasi
Otoritas regulasi Australia memiliki sikap terbuka terhadap Bitcoin ETF
Komisi Sekuritas dan Investasi Australia ( ASIC ) baru-baru ini menjelaskan posisinya terhadap ETF Bitcoin. Badan tersebut menyatakan bahwa selama dapat memberikan perlindungan yang tepat bagi investor, mereka memiliki sikap terbuka terhadap ETF Bitcoin. Regulator menekankan bahwa ETF Bitcoin adalah mungkin, tetapi produk apa pun yang terdaftar di bursa Australia perlu memiliki aturan yang sesuai.
Sementara itu, CEO Bursa Efek Australia juga menyatakan bahwa meskipun saat ini mengambil sikap hati-hati terhadap produk terkait cryptocurrency, mereka sedang mempertimbangkan kemungkinan produk-produk ini secara aktif. Ini menunjukkan bahwa otoritas regulasi Australia secara bertahap membuka sikap terhadap aset kripto, menciptakan lingkungan yang mendukung peluncuran ETF Bitcoin.
China Mengeluarkan Aturan Baru untuk Memperkuat Pengawasan Terhadap Pengumpulan Dana Ilegal
Baru-baru ini, Dewan Negara Tiongkok mengeluarkan "Peraturan Pencegahan dan Penanganan Pengumpulan Dana Ilegal", yang akan mulai berlaku pada 1 Mei 2021. Pasal kesembilan belas dari peraturan tersebut secara khusus menyebutkan mata uang virtual, menyatakan bahwa jika pengumpulan dana dilakukan dengan mengatasnamakan mata uang virtual dan sejenisnya, maka pihak terkait harus segera mengorganisir penyelidikan dan penetapan.
Aturan ini menunjukkan bahwa otoritas regulasi China sedang memperkuat pengawasan terhadap bidang mata uang virtual, untuk mencegah risiko pengumpulan dana secara ilegal. Penerapan regulasi baru ini akan membantu menormalkan tatanan pasar mata uang virtual dan melindungi kepentingan investor.
Nigeria Menangguhkan Rencana Sandbox Regulasi Kripto
Komisi Sekuritas Nigeria ( SEC ) mengumumkan penangguhan program regulasi cryptocurrency yang sebelumnya diluncurkan, untuk mendukung larangan cryptocurrency yang diterapkan oleh bank sentral negara tersebut. SEC menyatakan bahwa semua evaluasi terkait yang dipengaruhi oleh surat edaran bank sentral akan ditangguhkan, sampai mereka dapat beroperasi secara normal dalam sistem perbankan Nigeria.
Perlu dicatat bahwa SEC pada bulan September 2020 pernah menyatakan mengakui aset digital dan merencanakan untuk menciptakan sandbox regulasi untuk cryptocurrency. Namun, setelah bank sentral mengeluarkan larangan cryptocurrency, SEC mengubah posisinya. Meskipun demikian, rencana sandbox regulasi untuk perusahaan fintech non-cryptocurrency akan tetap dilanjutkan.
Perubahan ini mencerminkan pergeseran sikap otoritas Nigeria terhadap cryptocurrency, dan juga menyoroti perbedaan antara berbagai lembaga pengatur dalam kebijakan cryptocurrency. Arah regulasi cryptocurrency di Nigeria ke depan masih perlu diamati.